Beton yang telah dibuat dan menjadi sebuah struktur,
harus dirawat selama usia strukturnya. Tindakan perawatan ini dimkasudkan untuk
menjamin tercapainya usia ekonomi struktur tersebut. Salah satu sifat beton
adalah keawetannya, yaitu mampu menahan serangan (pengaruh) kimia dan fisika
serta mekanis (ductility). Keawetan yang baik didapatkan jika perencanaan,
pelaksanaan dan perawatan beton pada struktur dilakukan dengan baik
Kerusakan
pada Beton
Dibalik kekokohan beton sebagai bagian penting dalam suatu bangunan ternyata
beton juga dapat mengalami kerusakan yang disebakan berbagi faktor, antara lain
:
-
Pengaruh
Mekanis
Pengaruh mekanis paling umum ialah
gempa bumi. Beton harus direncanakan agar dapat berperilaku daktail (mempunyai
sifat daktalitas). Variasi kerusakan yang timbul dapat berupa goresan-goresaan
kecil sampai ke kerusakan hancur. Menurut SNI, untuk menghindari hal ini
strukturnya harus direncanakan dengan mengikuti ketentuan yang tertuang dalam
SK.SNI.T-15-1991-03 mengenai tata cara perencangan bangunan tinggi.
-
Pengaruh
Fisika
Kerusakan ini akibat pengaruh
temperatur yang dapat menimbulkan kehilangan panas hidrasi dan kebakaran. Kerusakan
lainnya akibat waktu dan suhu misalnya creep
& crack serta penurunan yang tidak sama pada tanah dasarnya.
-
Pengaruh
Kimia
Kerusakan ini umumnya paling banyak
muncul pada struktur beton. Kerusakan ini berkaitaan langsung dengan struktur
dan lingkungan tempat, misalnya akibat korosi, tingkat keasaman tinggi dan
lainnya
Kerusakan
dan Penyebab
No.
|
Kerusakan
|
Penyebab
|
1.
|
Retak halus kelihatan (retak rambut)
|
-
Kering-susut
-
Hidrasi
-
Kelebihan beben struktur
-
Deformasi tak sempurna
|
2.
|
Rongga dalam beton
|
-
Segresi
-
Penguapan tak sempurna
|
3.
|
Permukaan berpasir (Laitance)
|
-
Bleeding
-
Kurang perawatan
|
4.
|
Kerusakan setempat
|
-
Beban mekanis
|
5.
|
Karat
|
-
Korosi
|
6.
|
Bintik-bintik coklat diretakan
|
-
Pengaruh klorida
|
Perawatan
dan Tindakan Perbaikan
Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjamin
keawetan beton. Kegiatan pemeriksaan dilakukan secara teratur, sehingga
tindakan pencegahan dapat dilakukan sesegera mungkin.
-
Perawatan
Perawatan dapat diartikan sebagai
langkah-langkah perlindungan yang diberikan pada beton. Langkah perlindungan
ini dapat berupa pemberian lapisan perlindungan agar gangguan luar dapat
diperkecil. Perlindungan ini dapat berupa pengecatan, pemlesteran, pemberian
lapisan penutup karet dan baja.
-
Perbaikan
Tindakan perbaikan meliputi
perbaikan pada fase pelaksanaan dan setelah beton mengeras. Tindakan ini dapat
berupa pengerasan lapis permukaan, penghacuran bagian yang rusak dan
menggantinya dengan beton baru (demolition)
dan pengasaran sedikit pada bagian permukaan atau membuang sedikit bagian yang
rusak (chipping), sandblasting pengamplasan, ataupun
pemberian lapisan pada permukaan yang diperbaiki (coating). Tindakan ini menggunakan mutu bahan yang lebih tinggi
dari beton yang diperbaiki.